Sekolah Harus Menjadi Pusat Kebudayaan  

Editor: Mahadeva WS

MAUMERE – Tantangan terberat yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah menjadikan sekolah sebagai pusat kebudayaan. Hal tersebut dialami oleh semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

“Tantangan terberat pendidikan adalah mrwujudkan sekolah sebagai pusat kebudayaan. Tema hardiknas sangat cocok dengan kondisi kita sekarang sehingga sekolah harus menjadi pusat pengembangan logika,  estetika, etika dan pratika,” ujar Plt Bupati Sikka Drs.Paulus Nong Susar usai mengikuti Parade Seni Budaya dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, Rabu (2/5/2018).

Tantangan terbesarnya yang sering ditemui di dunia pendidikan adalah, banyak siswa yang terlibat tawuran, masih ada kekerasan guru serta etika komunikasi yang kurang baik. Hal tersebut saat ini semakin terlihat dengan perkembangan teknologi dunia digital.

Untuk itu, Paulus Nong Susar melihat, harus dilakuka perubahan metode pendidikan. “Kita harus merubah model pendidikan lewat dunia seni. Pemanfaatan sastra kabupaten Sikka yang berisi petuah baik tentang kehidupan dapat dilakukan. Lewat seni, siswa dididik untuk tanggap dengan situasi sosial kekinian,” tandasnya.

Bernadeta de Rosari ketua panitia Parade Seni Budaya SMP se-kabupaten Sikka. Foto : Ebed de Rosary

Ketua panitia Parade Seni Budaya SMP se-kabupaten Sikka Bernadeta de Rosari kepada Cendana News mengatakan, parade seni budaya digelar untuk menggali dan melestarikan budaya daerah kabupaten Sikka dan NTT. Lewat parade seni dan budaya diharapkan dapat membentuk karakter siswa.

Lihat juga...