Pemkot Malang Klaim Harga Kebutuhan Pokok, Stabil

MALANG – Mengingat seringnya terjadi lonjakan harga bahan pokok pada setiap bulan Ramadan, diperlukan mekanisme dan strategi, agar ketersediaan kebutuhan masyarakat terjamin, dan tidak terjadi kenaikan harga yang menyebabkan masyarakat kesulitan, serta memicu inflasi di daerah.

Sekretaris Daerah kota Malang, Wasto, mengatakan, guna meredam melonjaknya harga kebutuhan pokok tidak cukup hanya melakukan operasi pasar dan mengadakan pasar murah. Namun, juga harus didukung pendistribusian yang tepat sasaran.

“Data yang saya dapatkan hingga 28 Mei 2018, tercatat secara umum harga kebutuhan pokok di Malang relatif stabil,” ujarnya, ketika membuka acara Pasar Murah Ramadan, Kamis (31/5/2018).

Disebutkan, untuk harga beras medium berkisar Rp11.000, beras premium Rp12.500, daging ayam Rp35.000, daging sapi kualitas satu Rp130.000, bawang merah ukuran sedang Rp28.000, bawang putih ukuran sedang Rp20.000, cabai merah Rp21.500, cabai rawit Rp19.500, minyak goreng Rp12.750, dan gula pasir Rp12.900. Sedangkan telur ayam mengalami penurunan harga dari Rp23.000 menjadi Rp21.250.

“Stabilitas harga, khususnya beras, tidak lepas dari stok beras di gudang Bulog yang sangat memadai. Per data, cadangan stok beras di gudang Bulog Sub Divisi Regional 7 Malang mencapai 5.874 ton, yang mampu memenuhi kebutuhan beras hingga lima bulan ke depan. Sementara, stok gula di gudang Bulog mencapai 149,6 ton,” ungkapnya.

Namun demikian, sambungnya, berbicara harga tidak semata terkait dengan stok, tetapi juga persepsi masyarakat akan berpengaruh. “Karena itu, data tadi sengaja kita sebutkan dengan harganya, dengan pertimbangan agar persepsi masyarakat bisa paham dan tidak berusaha membeli sebanyak-banyaknya dalam rangka untuk stok, tapi membeli secukupnya. Karena setiap hari akan tersedia pasokan-pasokan bahan pokok yang insyaallah tidak akan berpengaruh kepada harga yang sangat bervariasi tinggi,” pungkasnya.