Menkeu Tekankan Pentingnya Jaga Pembiayaan APBN 2018
JAKARTA – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, menekankan pentingnya untuk terus menjaga sisi pembiayaan dalam APBN 2018 dengan mengelola penerbitan Surat Berharga Negara, agar tidak terdampak oleh gejolak global.
“Situasi hari ini memang sesuatu yang harus terus kita monitor secara sangat cermat,” ujar Sri Mulyani, di Jakarta, Rabu (9/5) malam.
Sri Mulyani mengatakan, situasi pembiayaan melalui Surat Berharga Negara saat ini dalam kondisi baik dan sudah banyak penyerapan dana yang dilakukan dari lelang rutin Surat Utang Negara, Sukuk Negara maupun obligasi valas sejak awal tahun.
Namun, menurut dia, dalam menghadapi ketidakpastian pelaku pasar terkait membaiknya kondisi perekonomian di AS, pemerintah mencoba untuk memahami minat maupun tingkah laku investor di pasar saham maupun obligasi negara.
Hal ini perlu dilakukan, agar investor yang berminat menanamkan modal di bursa efek maupun Surat Berharga Negara bukan merupakan pelaku musiman yang sewaktu-waktu pergi, bila kondisi ekonomi Indonesia dirasakan kurang baik.
“Tentu kita harus perhatikan secara detail mereka yang menjadi ‘bonds holder’ kita jangka panjang dan mereka yang akan mencoba mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek dalam situasi sekarang ini,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga terus menyakinkan para investor, bahwa fundamental ekonomi dalam keadaan baik yang terlihat dari pencapaian pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2018 maupun defisit anggaran yang masih di bawah kisaran dua persen terhadap PDB.
Meski demikian, pemerintah juga mempunyai opsi lain untuk mengamankan pembiayaan, yaitu melalui pendanaan program yang sudah disepakati dari lembaga multilateral serta penambahan modal melalui private placement.