Masa Jaya Petinju Ellyas Pical dan Nasehat Pak Harto

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Pada masa Orde Baru, ada seorang petinju yang mengharumkan nama Indonesia di dunia olahraga tinju, yaitu Ellyas Pical. Seorang petinju juara dunia pertama Indonesia.

Tanggal 3 Mei adalah hari bersejarah bagi legenda tinju nasional itu, 33 tahun yang lalu, tepatnya pada 3 Mei 1985, ketika Ellyas Pical berhasil merebut gelar tinju dunia IBF dari Judo Chun, petinju dari Korea Selatan.

Bangsa Indonesia tentu bangga saat melihat wasit Joe Cortez mengangkat tangan Ellyas Pical di atas ring, sesaat setelah petinju Korea Selatan, Ju Do-chun, terjatuh di ronde ke-8. Sebuah peristiwa sangat bersejarah dalam dunia olahraga tinju ditorehkan di Istora Senayan, Jakarta, seorang petinju Indonesia untuk pertama kalinya menjadi juara dunia.

Atas prestasi yang begitu sangat gemilang, Ellyas Pical diundang khusus oleh Presiden Soeharto ke Bina Graha, Istana Negara. Sebuah kehormatan bagi Ellyas Pical yang baru saja menggondol sabuk kejuaraan dunia kelas super terbang versi IBF.

Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 9 Mei 1985, sebagaimana dilansir dalam http://soeharto.co dalam buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, yang ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003, bahwa Presiden Soeharto menerima petinju Ellyas Pical, yang didampingi Wakil Ketua Komisi Tinju Indonesia, Mohammad Anwar, promotor Boy Bolang, pelatih Simson Tambunan dan ibu Ellyas Pical, Ny. Suzana.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Soeharto memberikan nasehat bijaksana kepada sang juara, Ellyas Pical. Sebuah wisdom untuk mengingatkan seorang yang tengah berada dalam puncak pujaan kepada ilmu padi, yakni makin runduk ketika makin berisi. Berlatihlah baik-baik, tidak hanya fisik dan teknik, tetapi juga kepercayaan diri sendiri.

Lihat juga...