Ayo Berpetualang di Rumah Pohon Mekarsari
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Kalau membicarakan rumah pohon, pasti selalu dikaitkan dengan film Tarzan atau The Jungle Book. Kedua film tersebut menceritakan kehidupan di hutan belantara yang jauh dari hiruk pikuk bisingnya kendaraan dan polusi udara.
Tinggal di hutan mungkin bagi masyarakat kota, hanya sebuah khayalan. Mereka hanya bisa berimajinasi dengan melihat rumah pohon di film. Keberadaan rumah pohon diperlukan sebagai media hiburan manusia kota yang kehidupannya memiliki tingkat stres tinggi dengan padatnya rutinitas.

Untuk menjawab rasa penasaran masyarakat tentang tinggal di rumah pohon, Taman Buah Mekarsari di 2007 membangun dua unit rumah pohon. Berkembangnya waktu dan positifnya respon masyarakat, di 2008, Mekarsari kembali membangun tiga unit rumah pohon sehingga kini total ada lima unit. “Sampai saat ini semua total rumah pohon Leo ada 5 unit,” tutur Marketing Komunikasi Taman Buah Mekarsari Firman Setiawan kepada Cendananews.
Tujuan Mekarsari membangun rumah pohon, untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan kepada pengunjung. Menjadi penambah nuansa dan pilihan dalam rangka menikmati keindahan perkebunan Mekarsari di sore dan pagi hari. “Pengunjung dapat menikmati kebun di sore hari, menyaksikan sunset di pinggir Danau Mekarsari dan melihat burung berukuran besar serta berburu ikan sekira pukul 16.00 sampai malam,” tambahnya.
Selain itu, pengalaman yang pasti tidak akan terlupakan adalah pengunjung yang menginap dapat melakukan aktivitas lari pagi. Kegiatannya dapat dilakukan sambil menikmati oksigen yang masih bersih dari ratusan ribu tanaman yang ada di Mekarsari.