WTM Lakukan Pembenahan Manajemen Gapoktan di Sikka
Editor: Irvan Syafari
MAUMERE –– Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang selama ini sudah terbentuk di Kabupaten Sikka, dalam perjalanannya mengalami berbagai hambatan sehingga Gapoktan yang ada tersebut tidak berkembang dengan baik.
“Kami mencoba melakukan pembenahan dengan mulai mengumpulkan Gapoktan di tiga kecamatan yakni Mego, Paga dan Tanawawo untuk mencari tahu akar permasalahannya dan mencari solusi perbaikannya,” ujar Direktur Wahana Tani Mandiri (WTM) Carolus Winfridus Keupung, Senin (16/4/2018).
Kepada Cendana News, Win sapaannya menjelaskan, WTM terus berjuang untuk memandirikan masyarakat petani dengan berbagai program dan kegiatannya. WTM melihat Gapoktan yang seharusnya menjadi payung bagi kelompok-kelompok tani, ternyata tidak berperan maksimal.
“Dalam proyek yang baru bersama Misereor Jerman, WTM berupaya benahi manajemen Gapoktan bukan saja di 3 kecamatan tersebut tapi juga beberapa Gapoktan di luar wilayah dampingan,” ungkapnya.
Untuk membenahi manajemen Gapoktan, tambah Win, sangat dibutuhkan peran dan kerja sama dari berbagai pihak. Dalam upaya mewujudkan kerjasama ini, WTM telah melakukan rapat koordinasi lintas sektor di 3 wilayah kecamatan.
Pihak yang dilibatkan mulai dari camat, pemerintah desa, badan penyuluh kecamatan, lembaga pendidikan, tokoh adat dan lembaga agama.
“Dari hasil rakor lintas sektor, WTM kemudian adakan workshop pengembangan Gapoktan dengan tema “Membangun Kelembagaan Petani Yang Solider dan Mandiri” yang diselenggarakan di Pusat Sekolah Lapangan WTM,” terangnya.
Dalam Rakor dan Workshop pengembangan Gapoktan jelas Win,ditemukan berbagai persoalan yang selama ini dihadapi Gapoktan sehingga mengalami kamandekan. Berbagai persoalan ini kemudian menjadi acuan untuk arah pengembangan kedepannya.