Peserta Aktif KB di Lebak Capai 199.229 PUS

KB, ilustrasi -Dok: CDN

Untuk penggunaan alat kontrasepsi, kata dia, jenis suntik sebanyak 92.823 orang, pil 52.361 orang, implant (susuk) 22.795 orang, IUD 6.649 orang, dan kondom 2.538 orang.

Ia mengatakan, pencapaian untuk medis operasi pria (MOP) atau vasektomi pria 2.602 orang dan MOW (vasektomi wanita) 2.469 orang hingga kini masih rendah.

Selama ini, minat masyarakat untuk mengikuti program KB mengalami peningkatan karena memiliki jaringan kemitraan hingga ke pelosok pedesaan. “Saya akan bekerja keras untuk meningkat peserta KB baru, karena tingkat kesadaran masyarakat sudah tumbuh untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dengan dua anak itu,” ujarnya.

Ia menyebutkan, program KB tidak hanya kebutuhan pemerintah, tetapi menjadi kebutuhan masyarakat untuk mengendalikan LPP kabupaten. Saat ini, jumlah penduduk di Kabupaten Lebak 1,2 juta jiwa, dengan LPP 1,58 persen per tahun.

Pemerintah daerah mendorong Kampung KB dijadikan “lokomotif” agen pembangunan di desa sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Selama ini Kampung KB yang tersebar di 28 kecamatan mampu menyejahterakan masyarakat.

Keberhasilan itu, katanya, tidak lepas dari tinggi partisipasi masyarakat untuk mendukung pemberdayaan berbagai bidang pembangunan, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dan budaya.

Saat ini, kata dia, pelaku ekonomi masyarakat di Kampung KB berkembang dengan tumbuh pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) memproduksi aneka makanan, kerajinan bambu, anyaman pandan, hingga produksi industri logam.

Selain itu, PUS di Kampung KB menjadi peserta aktif akseptor KB. “Kami yakin pencapaian program KB ini mampu menyejahterakan masyarakat juga dapat menekan penduduk,” katanya. (Ant)

Lihat juga...