Pemkot Balikpapan Tetapkan Darurat Dampak Tumpahan Minyak

Personel gabungan sedang membersihkan dari Semayang hingga Pantai Monumen Balikpapan-Foto: Ferry Cahyanti.

Tumpahan Minyak Meluas Saat ini tumpahan minyak yang pada Sabtu (31/3) pagi diketahui tercipta sepanjang 400 meter, kini sudah menyebar hingga ke Selat Makassar dan terbawa ke pantai-pantai di sisi tenggara kota.

Pantai Banua Patra, misalnya, jadi memiliki garis hitam sepanjang satu kilometer pantai berpasir putih kecokelatan itu, di bagian lautnya tampak bercak-bercak hitam besar minyak.

Tumpahan minyak pertama kali disadari pada Sabtu (31/3) dini hari pukul 03.00 Wita. Warga Kampung Atas Air Kelurahan Margasari mencium bau menyengat seperti bau bahan bakar minyak jenis solar di sekitar rumah-rumah mereka.

“Saya keluar rumah, senterin kolong, kelihatan zat berwarna hitam mengapung di bawah dan menyebar banyak,” kata Mukmin Azis, warga Margasari, menceritakan suasana Sabtu dinihari tersebut.

Bau menyengat itu menyebar ke permukiman warga di sepanjang tepi utara Teluk Balikpapan atau di bagian barat kota, mulai dari Pelabuhan Semayang di sebelah timur hingga ke Kampung Baru Ujung di barat-utara.

Setelah hari terang, dalam kondisi air laut surut, Pertamina yang mengelola kilang minyak Balikpapan memelopori pembersihan tumpahan tersebut.

Cara yang digunakan adalah dengan penyemprotan dispersan agar minyak larut di air dan tidak lagi menjadi polutan berbahaya, dan pada tumpahan yang tebal disedot serta dikumpulkan untuk diolah agar bisa dibuang dengan aman.

Namun, pada pukul 10.30 Wita muncul api besar di tengah Teluk Balikpapan, lebih kurang 1,5 mil dari pantai. Diduga keras api membakar tumpukan minyak yang terbawa air surut ke tengah teluk.

Pada kejadian kebakaran antara pukul 10.30-11.30 Wita itu, dua orang pemancing tewas, diduga karena terkurung api dan tenggelam. Kemudian satu orang anak buah kapal kargo MV Ever Judger mengalami luka bakar.

Lihat juga...