Padang Panjang Targetkan Rekor MURI Menulis Puisi

Ilustrasi- Dok CDN

PADANG PANJANG – Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) mencoba mencatatkan rekor di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk penulisan puisi terbanyak dengan melibatkan pelajar daerah itu.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat, Alvi Sena di Padang Panjang, Minggu, menyebutkan untuk mencatatkan rekor tersebut, sebanyak 16.500 puisi ditulis serentak oleh para pelajar daerah itu dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA.

Penulisan puisi terbanyak ini masuk dalam rangkaian kegiatan Temu Penyair Asia Tenggara pada awal Mei 2018.

Tema yang diangkat yaitu mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba sehingga selain membangun kecintaan terhadap sastra khususnya puisi, para siswa juga mengenal dampak yang diakibatkan bila menyalahgunakan narkoba.

Dalam Temu Penyair Asia Tenggara, 300 penyair diundang ke daerah itu dan sebelum siswa menulis puisi, para penyair didatangkan ke sekolah-sekolah unjuk kemampuan dalam membacakan puisi.

Penulisan puisi terbanyak dijadwalkan pada 5 Mei 2018 dan dilanjutkan dengan pencanangan Padang Panjang sebagai Kota Literasi diikuti peluncuran buku kumpulan puisi Epitaf Kota Hujan.

“Mulai sekarang kami sudah menyampaikan informasi kegiatan itu ke sekolah-sekolah agar para siswa dapat mempersiapkan puisi bertema bahaya narkoba yang akan ditulis nanti,” ujarnya.

Pada pelaksanaannya, penulisan puisi tersebut juga dilombakan yaitu memilih sekolah terbaik dalam pelaksanaan penulisan puisi.

Temu Penyair Asia Tenggara akan dilaksanakan pada 3 sampai 6 Mei 2018 di daerah itu untuk pertama kali dengan tujuan menumbuhkan semangat cinta literasi khususnya puisi bagi masyarakat.

Lihat juga...