Mata Air Way Tebing Ceppa Lamsel Beri Kehidupan Warga
Editor: Koko Triarko
Kesadaran warga untuk menjaga lingkungan, tumbuh seiring dengan pentingnya air bersih dan semakin banyaknya kebutuhan air bersih. Masyarakat mulai melakukan penanaman berbagai jenis pohon dan mempertahankan kelestarian berbagai jenis pohon yang berada di sekitar mata air.
Warga juga menyebut, mata air tebing Ceppa sebelumnya hanya aliran alami yang dibendung dengan batu batu kali untuk dialirkan menggunakan selang. “Sebagian besar warga di sepanjang aliran sungai bahkan tidak memiliki sumur, karena mengandalkan Way Tebing Ceppa melalui selang,” beber Mat Supi.
Sodik (50) dan Hasan (54), warga setempat juga menyebut, keberadaan mata air Way Tebing Ceppa telah menyelamatkan masyarakat dari kekurangan air bersih. Kesadaran tersebut membuat warga akhirnya membuat larangan untuk melakukan penebangan pohon di sekitar sumber air dan rumpun bambu.
Pembuatan aliran air permanen terintegrasi dengan penampungan air bersih disebutnya ikut membantu warga untuk menyediakan air bersih.
Keberadaan Way Tebing Ceppa disebut Sodik telah membantunya melestarikan berbagai jenis tanaman di wilayah tersebut. Beberapa pohon bisa tumbuh subur berkat pasokan air yang lancar, di antaranya rumbia, cempaka, keluwek, damar serta tanaman lain.
Jenis pohon yang ditanam warga disebut Sodik merupakan pohon endemik kaki Gunung Rajabasa, sebagian besar tanaman produktif dan tanaman reboisasi.
“Menjaga kelestarian lingkungan di wilayah aliran Sungai Way Tebing Ceppa menjadi tanggungjawab kami, sebab jika debit air menurun berimbas juga bagi warga,”papar Sodik.
Selama warga menjaga kelestarian area tangkapan air dengan mempertahankan pohon, Sodik memastikan warga tidak akan kesulitan air bersih. Kelestarian lingkungan di sekitar Way Tebing Ceppa bahkan membuat warga di wilayah tersebut terhindar dari banjir bandang beberapa waktu silam. Banyaknya resapan air melalui kegigihan warga mempertahankan pohon ikut menyelamatkan warga dari bencana.