Mata Air Way Tebing Ceppa Lamsel Beri Kehidupan Warga

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG — Keberadaan mata air Way Tebing Ceppa (WTC) selama puluhan tahun memiliki fungsi ekologis bagi lingkungan di wilayah yang berada  di bawah Gunung Rajabasa.

Mat Supi (50), pemilik lahan perkebunan di dekat aliran mata air Way Tebing Ceppa, mengatakan, aliran mata air menjadi sungai yang dimanfaatkan masyarakat sejak puluhan tahun silam sebagai air bersih, irigasi lahan pertanian.

Keberadaan mata air alami tersebut bahkan dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan minum dengan sistem pipanisasi. Pipa dari sumber mata air disalurkan ke bak penampungan dan dialirkan melalui selang ke perumahan warga.

Sebagian air yang terbuang dari bak masih bisa dimanfaatkan untuk pengairan lahan kebun kakao, kelapa, sawah dan menjadi sumber air kolam ikan air tawar.

Sodik dan Hasan memperbaiki aliran selang air bersih dan menanam pohon pisang dan coklat di dekat bak penampungan way tebing ceppa [Foto: Henk Widi]
“Pasokan air bersih tetap terjaga, karena warga mempertahankan berbagai jenis pohon sumber resapan air di Gunung Rajabasa selama puluhan tahun, sangat terasa manfaatnya saat kemarau,” papar Mat Supi, warga Desa Tamanbaru, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Rabu (25/4/2018).

Pentingnya menjaga kelestarian air di bawah Gunung Rajabasa Lampung Selatan tersebut diakuinya setelah wilayah tersebut pernah mengalami kekeringan.

Kekeringan mengakibatkan warga kesulitan air bersih dampak dari kurangnya menjaga kelestarian pohon di lereng Gunung Rajabasa. Pemanfaatan kawasan Register 2 Gunung Rajabasa yang digunakan sebagai kebun warga bahkan pernah membuat kerusakan lingkungan sumber air.

Lihat juga...