Ketegangan Turki-Yunani Meningkat

Ilustrasi wilayah Turki-Foto: Dokumentasi CDN

ANKARA – Harapan bagi Yunani dan Turki untuk menghapuskan pertikaian di wilayah mereka yang sudah berlangsung lama mengalami kemunduran. Dalam beberapa pekan belakangan kedua negara anggota NATO itu menghadapi peningkatan ketegangan di Laut Aegea.

Beberapa warga sipil Yunani mengibarkan bendera Yunani di satu pulau karang kecil yang menjadi sengketa di seberang tempat pelancongan Turki, Didim. Tapi bendera tersebut dicabut oleh penjaga pantai Turki pada Ahad (15/4/2018). Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mendesak Pemerintah Yunani agar menghindari tindakan provokatif di daerah sengketa di Laut Aegea.

“Saran kami kepada Yunani ialah tetap berada di dalam ikatan hubungan bertetangga yang baik dan menghindari provokasi yang akan meningkatkan ketegangan. Tak seorang pun tak boleh berpendapat bahwa kami akan memberi konsesi atas hak kedaulatan kami. Kami bertekad untuk memberi reaksi yang diperlukan terhadap campur tangan de fakto,” kata Yildirim.

Yildrim membandingkan peristiwa pengibaran benderan tersebut dengan peristiwa pada 1996. Kala itu Turki dan Yunani nyaris terlibat perang sehubungan dengan keberadaan pulau kecil tak berpenghuni yang dinamakan Imia di Yunani dan dinamakan Kardak di Turki.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu memperingatkan pemerintah di Athena bahwa tindakan semacam itu di Laut Aegea bisa mengakibatkan insiden. “Populisme tak membei manfaat bagi Yunani. Sebagai dua sekutu NATO, kita mesti memusatkan perhatian pada agenda positif,” tandasnya.

Juru Bicara Pemerintah Yunani Dimitris Tzannakopoulos mengatakan, pemerintahnya tidak mengetahui peristiwa tersebut dan pernyataan Yildirim adalah provokatif dan tercela.

Lihat juga...