Infrastruktur Jadi Kendala Pendidikan di Lamsel

Editor: Irvan Syafari

LAMPUNG — Kerusakan akses jalan dan jembatan di wilayah kabupaten Lampung Selatan masih menjadi penyumbang sulitnya akses masyarakat untuk menuju sekolah. Kepala Desa Kumukus, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan Imam Junaidi menuturkan, kerusakan jalan ini terjadi semenjak beberapa tahun terakhir.

Kerusakan paling parah terjadi pada berappa ruas penghubung antar desa. Dampaknya aktivitas siswa berangkat sekolah terhambat.

Hal ini terjadi karena sekolah tingkat SMP hingga SMA berada di Kecamatan Ketapang dan Sragi, membuat siswa sekolah yang tinggal di desa harus menempuh jarak yang jauh.

Kondisi tersebut membuat angkutan pedesaan untuk proses antar jemput siswa sekolah tidak menjangkau hingga ke pedesaan. Padahal disebut Imam Junaidi saat ini program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan swasta diberikan dalam bentuk angkutan pedesaan.

“Salah satu bantuan mobil angkutan pedesaan diperuntukkan bagi siswa sekolah tapi karena akses jalan yang buruk kendaraan sulit masuk ke desa kami,” papar Imam kepada Cendana News, Kamis (19/4/2018).

Imam sudah mengusulkan ke pemerintah daerah kabupaten Lampung Selatan untuk peningkatan kualitas jalan. Bantuan infrastruktur diakuinya masih sebatas jalan lapen 1300 meter.

Selain itu dibangun sekitar jalan onderlagh sepanjang 800 meter bersumber dari APBD yang diusulkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang). Sementara akses jalan sepanjang lebih dari lima kilometer masih berupa jalan onderlagh yang sulit dilintasi.

Kerusakan jalan membuat Desa Kemukus seolah menjadi terisolir dibandingkan desa lain. Padahal Desa Kemukus menjadi salah satu desa penghubung Kecamatan Ketapang, Sragi dan Penengahan. Meski tidak secara langsung namun kerusakan akses jalan ikut mempengaruhi kegiatan warganya untuk menuju ke fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Lihat juga...