Berdagang di Fly Over Kelok Sembilan Beresiko Kecelakaan
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
PADANG — Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Sumatera Barat, Zul Aliman menilai, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di fly over Kelok Sembilan beresiko kecelakaan dan dapat membahayakan pedagang hingga pengguna jalan.
“Sebab, yang namanya jalan, kecelakaan kedendaraan tidak bisa dihindarkan,” sebutnya.
Ia mencontohkan, jika sewaktu-waktu terjadi salah arah pengemudi mengendarai kendaraan, maka pedagang yang di pinggir jalan, bisa tersapu oleh truk ataupun mobil yang mengalami kecelakaan tersebut.
“Kalau menurut penilaian saya pribadi, bagusnya pedagang dipindahkan di bagian bawah fly over. Apalagi memiliki tempat yang bagus. Serta adanya lokasi memakirkan kendaraan,” jelasnya.
Dijelaskan, sesuai dengan ketentuan bahwa tidak diperolehkannya ada pihak manapun termasuk PKL yang membangun lapak sepanjang fly over.
“Sesuai dengan tugas dari Satpol PP, maka PKL yang mendirikan lapaknya di badan jalan perlu ditertibkan,” tegasnya, Jumat (27/4/2018).
Zul mengatakan sebelum melakukan penertipan di atas fly over itu, pihaknya akan menggelar rapat bersama Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. Rapat yang dibahas untuk memastikan memindahkan PKL ke lokasi yang dinilai aman.
“Target saya, sebelum Ramadhan ini, kondisi di atas fly over harus kosong,” ungkapnya.
Nantinya, apabila PKL telah ditertibkan dari atas fly over, langkah selanjutnya akan ditangani langsung oleh pihak Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota.
Selanjutnya, perlu ada petugas atau Satpol PP di Kabupaten Limapuluh Kota yang perlu berjaga-jaga di lokasi supaya pedagang tidak kembali.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan saat ini pedagang yang ada di atas fly over cukup banyak. Bahkan jika dihubungkan seluruh PKL itu, maka di atas fly over tersebut akan dipenuhi oleh pedagang.