Bandara Kulon Progo, Pengintegrasian Jalur Kereta Lokal

Ilustrasi. Dokumentasi CDN

KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan aturan terkait penggunaan ruang dalam rangka mengintegrasikan jaringan kerata api dengan jaringan udara, baik dalam pengangkutan orang dan barang dengan adanya proyek New Yogyakarta International Airport.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Minggu, mengatakan Pemda DIY juga sudah melaksanakan penyusunan rencana induk transportasi kereta komuter/wisata koridor Yogyakarta-Wates-Bandara dan koridor Bandara-Galur-Bantul pada 2017.

“Pengembangan jalur kereta api wisata dan komuter sudah masuk dalam Raperda RTRW Kulon Progo, yakni jalur kereta api Yogyakarta-Temon sebagai angkutan menuju Bandara International Yogyakarta, dan jalur wisata kereta api Temon-Bantul,” kata Hasto.

Selain itu, kata Hasto, rencana pengembangan sistem transportasi pendukung bandara, yakni peningkatan jaringan jalan akses non-tol dilakukan dengan optimalisasi jalan nasional Bantar-Karangnongko-Temon, peningkatan jalan Daendels dan pembangunan jalan by pass Bandara-Jombor.

Selanjunya, pengembangan dan pembangunan jaringan kereta api pembangunan jalur kerata api bandara, dan pembangunan jalur kereta api Yogyakarta- Palpabang-Brosot-Bandara. Terakhir, peningkatan layanan angkutan umum yakni Jalur Transjogja akan menghubungkan bandara dengan Kota Yogyakarta dan angkutan pedesaan menjadi pengumpan (feeder).

“Rencana ini masih makro yang dituangkan dalam review Perda RT/RW Kulon Progo,” katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Agus Langgeng Basuki mengatakan rencana pembuatan jalur kereta wisata Yogyakarta- Palpabang-Brosot-Bandara masih sebatas rencana makro program Pemda DIY dan Pemkab Kulon Progo.

Lihat juga...