Timur Tengah Tegang, Harga Minyak Melambung

Kekhawatiran lain adalah penurunan produksi di Venezuela, yang produksinya berkurang setengahnya sejak 2005 lalu. Saat ini produksinya hanya di bawah dua juta barel per hari (bph) akibat krisis ekonomi negara itu.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, pekan lalu Venezuela rentan terhadap percepatan penurunan . Dan negara Amerika Latin itu dapat memicu penarikan kembali pada persediaan-persediaan minyak. Namun, peningkatan produksi di Amerika Serikat, Kanada dan Brazil telah membatasi kenaikan harga minyak.

Produksi minyak mentah AS telah meningkat lebih dari seperlima sejak pertengahan 2016, menjadi 10,38 juta barel per hari. Peningkatan produksi tersebut mengancam melemahkan pemotongan produksi yang dilakukan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam upaya untuk mengurangi kelebihan pasokan global.

Selera terhadap minyak mentah AS menambah sakit kepala yang dihadapi OPEC. Diskon yang melebar dari WTI terhadap minyak mentah Brent membuatnya lebih menarik bagi penyuling asing untuk memproses minyak AS. Brent adalah patokan untuk beberapa minyak mentah Timur Tengah dan minyak mentah global lainnya.

Premi minyak mentah Brent terhadap WTI naik di atas empat dolar AS per barel pada Selasa (20/3). Para pelaku pasar akan melihat data dari grup industri American Petroleum Institute untuk memberikan indikasi lebih lanjut tentang pasokan AS. Para analis memperkirakan data, dijadwalkan akan dirilis pada pukul 16.30 waktu setempat (20.30 GMT), menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik untuk minggu keempat berturut-turut. (Ant)

Lihat juga...