Ribuan Orang Kembali Tinggalkan Ghouta Timur Menuju Idlib

Ilustrasi wilayah Suriah - Foto: Dokumentasi CDN

AMMAN – Ribuan orang terlihat kembali meninggalkan Ghuta Timur menuju kawasan pemberontak Suriah dekat perbatasan dengan Turki pada Selasa (27/3/2018).

Rombongan tersebut merupakan kelompok ketiga yang melakukan eksodus berdasarkan perjanjian yang diusulkan Rusia agar menyerahkan kawasan kantung dekat Damaskus tersebut kepada pemerintah Suriah. Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia menyebut, sebanyak 7.000 orang yang sebagian besar di antaranya adalah pejuang dan keluarganya.

Mereka pergi dengan menggunakan 100 bus kejadian tersebut. Organisasi tersebut juga mencatat ada sejumlah bus lagi yang bergerak ke Ghouta Timur menjelang evakuasi berikutnya.

Para pemberontak meninggalkan Ghouta dalam secara berkelompok dengan keluarga mereka. Mereka menerima usul untuk meninggalkan wilayah itu dengan aman menuju kawasan Idlib di bagian barat laut Suriah setelah mereka dihantam dan dipukul mundur akibat serangan sengit oleh tentara Suriah dukungan Rusia.

Hal itu menandai kekalahan terbesar yang dialami pemberontak melawan Presiden Bashar al-Assad sejak mereka dipukul mundur dari Aleppo Timur pada 2016 silam. Para pemberontak mengangkat senjata untuk menggulingkan Presiden Bashar dalam konflik selama tujuh tahun.

“Kami menghadapi dua pilihan, pergi ke Idlib atau berdamai dengan rezim itu. Berdamai dengan rezim itu sangat sulit, berdamai dengan mereka yang membom kami bersama Rusia yang kriminal,” kata seorang pejuang berusia 24 tahun Sakhr Yousef yang bergabung dengan faksi Failaq al-Rahman ketika Dia bersiap meninggalkan Ghuta Timur bersama istri dan empat anaknya.

Para pemberontak yang dievakuasi pada Selasa (27/3/2018) berangkat dari kota-kota seperti Arbin, Ain Tarma dan Zamalka yang selama ini dikuasai pemberontak Failaq al-Rahman. Sementara kawasan yang masih dikuasai di Ghouta ialah kota Douma.

Lihat juga...