PMKRI Maumere Gelar Demo Menyoal Kepemilikan Kampus Unipa
Editor: Irvan Syafari
MAUMERE –– Puluhan mahasiswa Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere menggelar aksi demo ke kampus Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere dan Gedung DPRD Sikka. Mereka menanyakan status kepemilikan kampus Unipa, apakah milik pemerintah Kabupaten Sikka ataukah milik pribadi tertentu.
“Penjelasan tentang sejarah Unipa masih menjadi pertanyaan publik. Isu dan perkembangan soal Unipa selalu dikaitkan dengan salah satu kandidat Calon Bupati Sikka. Sementara isu lainnya yang berkembang, sesuai akta, Unipa didirikan oleh lima orang,” ujar Ketua PMKRI Maumere Benediktus Rani, Selasa (27/3/2018).
Dikatakan Benediktus saat berdialog dengan 9 anggota DPRD Sikka, dalam akta pendirian Nomor 5 tahun 2003 dikatakan bahwa lembaga pendidikan tinggi Nusa Nipa dengan kekayaan awal 2 miliar rupiah merupakan uang Pemkab Sikka yang bersumber dari APBD II Sikka.
“Berdasarkan hasil audensi kami dengan Bupati Sikka dan investigas ke beberapa anggota DPRD Sikka disebutkan Unipa adalah milik Pemkab Sikka. Hasil audensi kami dengan pihak Yayasan Nusa Nipa, kepemilikan Unipa merupakan kolaborasi antara Pemkab Sikka dan Yayasan,” terangnya.
Hal ini tandas Benediktus,membuat pihaknya dan masyarakat Kabupaten Sikka merasa ada kejanggalan terkait dua pernyataan yang berbeda. Untuk itu PMKRI meminta DPRD Sikka segera memanggil pihak Yayasan untuk meluruskan permasalahan terkait status kepemilikan Unipa.
Sekertaris Jenderal PMKRI Cabang Maumere Petrus Sius Sawa Seko menambahkan, selama 13 tahun Unipa berdiri, laporan keuangan Yayasan Nusa Nipa tidak pernah diaudit oleh akuntan publik sesuai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.