PMI Sleman Belum Mampu Penuhi Darah Gratis

Dok: CDN

YOGYAKARTA – Palang Merah Indonesia Kabupaten Sleman, mengupayakan dapat memenuhi kebutuhan darah untuk masyarakat setempat secara gratis.

“Keprihatinan PMI Sleman terhadap pemenuhan kebutuhan darah pasien, sejak lama ada pemeo di masyarakat, bahwa kebutuhan darah pasien harus beli, sedangkan masyarakat yang donor darah gratis,” kata Ketua PMI Sleman, Sunartono, Rabu (28/3/2018).

Menurut dia, sebenarnya PMI tidak menjual darah, biaya yang dibebankan kepada masyarakat adalah untuk biaya pengolahan darah sesuai yang dibutuhkan pasien.

“Atas dasar itu, PMI Sleman punya keinginan darah yang dibutuhkan pasien betul-betul gratis tanpa biaya, khusunya untuk penduduk Sleman,” katanya.

Ia mengatakan, jika biaya mengolah darah bisa dibiayai pemerintah daerah, maka kebutuhan darah pasien bisa diberikan secara gratis.

“Di Badung, Bali sudah menjalankan itu, semua biaya kesehatan ditanggung pemerintah, tidak hanya yang misikin, tetapi semua penduduk Badung mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis yang dibiayai pemerintah daerah setempat,” katanya.

Sunartono mengatakan, PMI Sleman juga berharap Pemkab Sleman dapat mengalokasikan anggaran untuk pengolahan darah bagi pasien di rumah sakit yang ada di Sleman.

“PMI Sleman saat ini telah mampu memenuhi sekitar 75 persen kebutuhan darah untuk pasien di rumah sakit yang ada di Sleman. Rata-rata dalam satu bulan, permintaan darah di PMI Sleman mencapai 800 hingga 1.000 kantong,” katanya.

Dari jumlah kebutuhan tersebut, rata-rata untuk biaya pengolahan darah mencapai Rp5,7 miliar per tahun atau Rp350 ribu per kantong.

“Jika biaya ini bisa dipenuhi oleh pemerintah daerah, maka kebutuhan darah untuk pasien, terutama yang penduduk Sleman dapat diberikan secara gratis, dan tidak perlu membedakan penduduk miskin atau kaya,” katanya.

Lihat juga...