Penyaluran Subsidi Rp2,5 Miliar, LIB Tunggu Mekanisme dari PSSI
JAKARTA – Operator liga 1 Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menunggu mekanisme pencairan subsidi Rp2,5 miliar untuk klub peserta liga dari PSSI. Subsidi tersebut merupakan bagian dari subsidi sebesar Rp7,5 miliar yang dijanjikan kepada klub peserta liga 1 musim 2018.
Direktur Operasional PT LIB Tigorshalom Boboy menyebut, pihaknya belum mendapatkan tata cara, prosedur, teknis tentang bagaimana klub bisa mendapatkan dana tersebut dari PSSI.
“Kami belum mengetahui rincian tentang pengembangan pemain muda itu. Apakah dengan memiliki akademi saja sudah cukup atau bagaimana,” tutur Tigor, sapaan Tigorshalom.
Seperti diketahui, berbeda dengan musim 2017, pada musim 2018, setiap klub Liga 1 Indonesia mendapatkan subsidi sebesar Rp7,5 miliar. Namun subsidi tersebut disaluorkan dalam dua bentuk. Dari jumlah tersebut, Rp5 miliar otomatis diberikan kepada klub secara bertahap mulai April-November 2018.
Namun sisanya, Rp2,5 miliar hanya bisa dicairkan untuk membiayai program pengembangan pemain muda klub. Teknis tentang pembinaan pemain muda tersebutlah yang masih menjadi persoalan.
Namun demikian, seluruh kewenangan tata cara mendapatkan Rp2,5 miliar tersebut ada di PSSI. PT LIB sebagai operator liga hanya bertugas membayarkan uang tersebut kepada klub setelah mendapatkan lampu hijau dari PSSI. Kesepakatan pemisahan distribusi subsidi Rp7,5 miliar menjadi Rp5 miliar dan Rp2,5 miliar kepada setiap klub Liga 1 2018 diputuskan dalam rapat manajer (managers meeting) tim Liga 1 2018 yang digelar di Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Tigor menyebut, usulan pemisahan tersebut datang dari pihak PSSI yang di rapat itu dipimpin oleh pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono. “PSSI saat itu menjelaskan bahwa mereka tidak ingin Rp7,5 miliar itu hanya habis untuk operasional, membayar gaji dan lain-lain. Harus ada keuntungan yang didapatkan klub dari pengembangan pemain muda,” pungkas Tigor. (Ant)