Pemkot Surabaya Perbanyak Lorong Ekowisata Mangrove

Ilustrasi Mangrove/Foto: Dokumentasi CDN.

SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya berupaya mengembangkan ekowisata mangrove di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut dengan cara memperbanyak lorong bambu.

Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkot Surabaya, di Surabaya, Minggu, mengatakan pemasangan lorong bambu di kawasan Mangrove Information Center (MIC) Wonorejo untuk menambah kesan unik di kawasan ekowisata itu.

“Kami warnai bambu itu dengan pernis atau cat senada dengan warna asli bambu sehingga tetap nampak alami,” ujarnya.

Menurut dia, bambu yang digunakan tersebut sengaja didatangkan dari kawasan Mojokerto. Bambu tersebut ditata sedemikian rupa dan saling terkait satu dengan lainnya sehingga terlihat indah.

“Lorong bambu ini dibuat dengan panjang 10 meteran, tinggi bambu 2,5 meter dan dikaitkan dengan bambu lainnya selebar 2 meter,” katanya.

Aswan mengatakan tidak semua jogging track akan dibangun lorong bambu. Nantinya akan ditentukan lagi titik-titik mana yang perlu dibangun lagi lorong bambu ini.

“Ini masih uji coba, nanti akan dievaluasi lagi. Bila keberadaan lorong bambu ini dianggap menarik maka akan dibangun lagi di bagian lainnya sepanjang jogging track hutan mangrove,” katanya.

Ekowisata mangrove yang rencananya akan dikembangkan menjadi Kebun Raya Mangrove ini memang terus berbenah. Masyarakat juga makin mengenal hutan mangrove ini sebagai sarana wisata dan edukasi lingkungan.

“Jumlah pengunjung hutan mangrove makin lama makin banyak. Apalagi pada hari libur. Seperti akhir tahun lalu ada sekitar 8.000 pengunjung di sini,” katanya Bahkan pengunjung mangrove ini tak hanya sekedar berwisata menghirup udara segar pantai. Ada yang ingin mengabadikan kawasan mangrove untuk foto prewedding menjelang pernikahan.

Lihat juga...