Nelayan Ketapang Keluhkan Pendangkalan Sungai dan Kerusakan Tanggul

Editor: Satmoko

LAMPUNG – Abrasi pantai yang terjadi di wilayah pesisir timur Lampung berimbas bagi sejumlah nelayan tangkap yang ada di wilayah pantai Ketapang. Imbas yang dirasakan adalah pendangkalan alur sungai dan tanggul penangkis.

Andi (30), salah satu nelayan di pantai Ketapang menyebut, pendangkalan sungai sudah terjadi sejak dua tahun terakhir. Pendangkalan paling parah disebutnya terjadi saat cuaca buruk bahkan menyebabkan tanggul penahan gelombang ambrol pada beberapa bagian.

Selama pendangkalan sungai berlangsung  sejumlah perahu nelayan tradisional berukuran besar tidak bisa menyandarkan perahu ke sungai, sebagian harus menyandarkan perahu di tepi pantai.

Beberapa tahun sebelumnya sejumlah nelayan disebutnya bahkan masih bisa menyandarkan perahu di belakang rumah warga yang berada di dekat alur sungai.

Akses alur masuk perahu nelayan terhambat pasir dan tanggul penangkis yang ambrol [Foto: Henk Widi]
“Sebelumnya perahu jenis kasko berukuran besar dan kecil bisa masuk ke alur sungai, namun kini pemilik perahu tradisional berukuran kecil harus mengangkat perahu melewati pasir yang menutupi muara sungai,” terang Andi, salah satu nelayan warga Desa Ketapang Kecamatan Ketapang Lampung Selatan saat ditemui Cendana News, Minggu (18/3/2018).

Puluhan nelayan tradisional sebagian juga harus menyandarkan perahu miliknya di dekat lokasi pendaratan ikan Ketapang. Lokasi pendaratan ikan yang sebagian berupa tanggul batu alam pun mulai rusak akibat terjangan ombak.

Sebagian tanggul penangkis terbuat dari beton juga mengalami kerusakan akibat diterjang ombak sehingga nelayan memilih menambatkan perahu dengan membuat dermaga sendiri mempergunakan tonggak bambu.

Lihat juga...