Kemanunggalan TNI-Rakyat Kunci Hadapi Setiap Ancaman Bangsa
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
YOGYAKARTA — Semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda, kemanungalan TNI dan rakyat, serta sinergitas seluruh elemen bangsa sangat diperlukan guna menghadapi setiap ancaman bangsa di era proxy war saat ini.
Hal itu diungkapkan Gubernur Akademi Militer Magelang, Mayjen TNI Eko Margiono saat menjadi pembicara dalam acara Seminar Peringatan Serangan Oemoem 1 Maret 1949 bertema Implementasi Nilai-nilai Patriotisme SO 1 Maret Untuk Kejayaan Indonesia yang digelar Yayasan Harapan Kita bekerjasama dengan Yayasan Kajian Citra Bangsa, bertempat di Moseun Benteng Vredeburg Yogyakarta, Kamis (01/03 /2018).
Eko Margiono menyebutkan, di era proxy war seperti saat ini, setidaknya terdapat tiga ancaman yang paling mungkin dihadapi segenap elemen bangsa dan negara. Yakni persoalan terorisme dan radikalisme, intoleransi, serta narkotika. Ketiga hal tersebut dikatakan merupakan ancaman nyata yang tengah dihadapi generasi muda di Indonesia saat ini.
Untuk menangkal ancaman terorisme dan radikalisme, Eko menilai bisa dilakukan dengan memberantas setiap benih paham yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Selain itu juga meningkatkan pemahaman, serta menyaring segala informasi, agar tidak mudah terpengaruh dan menerima paham radikal.
“Apalagi di jaman sekarang ini, media sosial kerap digunakan, karena sangat evektif menjaring generasi muda. Itu bisa terjadi karena ketidakmengertian dan ketidakpahaman,” katanya.
Sementara itu, untuk mengatasi persoalan intoleransi di tengah kondisi negara yang dibangun atas berbagai macam suku bangsa, menurut Edi, diperlukan kesadaran bersama untuk senantiasa menyerukan perdamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa bernegara.