Harga Getah Karet di Tubaba Anjlok, Petani Lesu
TULANGBAWANG BARAT — Harga getah karet di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) terus turun, saat ini harganya hanya Rp4.000/kg sehingga membuat petani setempat lesu.
Slamet (34), salah seorang petani karet asal Pulung Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah ketika ditanya Minggu (4/3) menjelaskan, harga karet di daerahnya kini anjlok hanya Rp4.000/kg sangat tidak menguntungkan petani dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Harga karet kembali turun. Semula sempat naik Rp6.000/kg, kini turun lagi menjadi Rp4.000/kg. Kami petani makin tidak berdaya,” ungkap Slamet.
Ia mengatakan hasil dari menderes karet memang lumayan, tapi ketika dijual hasilnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Apalagi harga kebutuhan pokok juga lumayan mahal.
Anjloknya harga karet tersebut diakuinya sangat berdampak terhadap kehidupan perekonomian masyarakat, khususnya petani karet dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Harga karet dalam beberapa tahun terakhir ini sudah berkali-kali mengalami penurunan mulai dari harga tertinggi mencapai Rp14 ribu/kg, kemudian terus turun tajam menjadi mulai dari Rp10 ribu/kg hingga sempat merosot tajam ke Rp3.000/kg,” katanya.
Slamet mengaku dalam satu hari kebun miliknya mampu menghasilkan getah karet sekitar sepuluh kg, sehingga jika dijual bisa menghasilkan uang Rp40.000 ribu, itupun kalau tidak hujan.
“Itu masih harga kotor belum dipotong untuk biaya perawatan. Yang pasti kami merasa sangat sulit dengan turunnya harga karet,” katanya.
Basri, (40), petani di Kecamatan Tulangbawang Udik juga mengeluhkan penurunan harga karet dari Rp5.000 menjadi Rp4.000 hingga Rp4.800/kg.