China Berupaya Gandeng Negara Yang Terdampak Kebijakan AS

Ilustrasi Peta Wilayah Cina-Foto: Dokumentasi CDN

BEIJING — China akan melakukan segala upaya bersama beberapa negara yang terdampak kebijakan Amerika Serikat demi mengamankan kepentingan masing-masing.

Kepala Biro Investigasi dan Pemulihan Perdagangan pada Kementerian Perdagangan China (Mofcom), Wang Hejun, di Beijing, Jumat (9/3), berharap AS menghormati sistem perdagangan multilateral.

Ia juga mengharapkan AS bersama-sama dengan negara lain turut melindungi tatanan perdagangan internasional yang berlaku dan memperkuat fundamental pemulihan ekonomi dunia.

“Namun jika kebijakan AS justru mengganggu tatanan tersebut, maka China akan melakukan upaya-upaya bersama beberapa negara terdampak (kebijakan itu),” kata Wang tanpa menjelaskan lebih lanjut upaya yang akan dilakukannya itu.

Presiden AS Donald Trump menandatangani kebijakan pengenaan tarif impor baja dan aluminium di Gedung Putih, Kamis (8/3).

Dalam kebijakan itu, AS mengenakan tarif 25 persen atas impor baja dan 10 persen atas impor aluminium untuk melindungi keamanan nasional.

Kebijakan itu mulai berlaku dalam waktu 15 hari dengan pengecualian awal diberikan pada Kanada dan Meksiko sambil menunggu hasil perundingan kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

“Kita akan menunggu dulu (ketentuan) tarif bagi dua negara itu untuk melihat, apakah kita bisa membuat kesepakatan soal NAFTA atau tidak,” kata Trump.

Wang menyatakan bahwa sebagian besar baja dan aluminium impor itu merupakan produk kelas menengah ke bawah untuk bangunan sipil sehingga tidak akan mengancam keamanan nasional AS.

“Pembatasan perdagangan produk baja dan aluminium dengan alasan keamanan nasional akan sangat merusak sistem perdagangan yang ditetapkan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) dan sangat memengaruhi tatanan perdagangan internasional,” jelas Wang mengomentari kebijakan AS yang ditentang sejumlah mitra dagang dan kelompok bisnis di seluruh dunia itu (Ant).

Lihat juga...