Baru 3,8 Persen Program Pembangkit Listrik 35.000 MW Sudah Beroperasi
JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan sejumlah perkembangan dari proyek penambahan daya listrik sebesar 35.000 Mega Watt (MW). Publikasi capaian disampaikan hingga kondisi di Februari 2018 tercatat dari 3,8 persen program pembangkit listrik tersebut yang sudah beroperasi.
Berdasarkan data hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW. Sementara yang masih dalam tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. “Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP),” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, sabtu (3/3/2018).
Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP. Sementara 466 MW dibangun oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW.
Saat ini sebanyak 17.116 MW sudah memasuki tahap konstruksi. Sebesar 5.657 MW oleh PLN dan 11.459 yang berasal dari pengembang swasta. Sedangkan sebanyak 12.693 MW sudah berkontrak namun belum konstruksi. Sementara sebesar 3.564 MW dalam tahap pengadaan dan 1.245 MW dalam tahap perencanaan.
Program 35 ribu MW ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal ini tentu akan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi terutama di luar Jawa, yang sebelumnya kekurangan suplai listrik.