Sempolan Malang Jajanan Sederhana Disukai Berbagai Kalangan

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Menyerupai seperti tempura dan ditusuk seperti sate membuat sempol kerap disukai anak anak. Meski demikian Bambang menyebut sempol disukai berbagai kalangan karena rasanya yang enak dan gurih ditambah berbagai varian rasa. Dalam sehari ia bersama dua pedagang lain yang berjualan di dua lokasi menyiapkan sekitar 1.500 tusuk sempol.

Dijual seharga Rp1.000 pertusuk membuat Bambang bisa memperoleh omzet sekitar Rp500 ribu perhari bahkan lebih terutama saat libur panjang.

Siti (17) salah satu penyuka sempol mengaku jajanan tradisional tersebut memiliki rasa yang khas dengan berbagai varian rasa. Dalam proses penggorengan sempol yang sudah matang dipanaskan dalam minyak selanjutnya dicelupkan dalam kocokan telur yang disiapkan. Selanjutnya proses penggorengan kembali dilakukan mematangkan balutan telur.

“Uniknya pembeli bisa memilih sendiri sempol yang disukai lalu menggoreng sendiri, mencelupkan sempol ke kocokan telur dan menambah berbagai varian rasa,” beber Siti.

Sempolan Malang
Siti, salah satu penyuka sempol menunggu proses penggorengan [Foto: Henk Widi]
Sempol yang sudah matang selanjutnya diberi tambahan rasa jagung manis, pedas balado, saos cabe serta saos tomat serta keju. Bumbu kacang pun diakuinya cocok untuk menikmati sempol sebagai lauk makan.

Rasa khas ayam dengan kreasi tambahan bumbu kacang dan sambal membuat sempol juga disukai orangtuanya. Selain sebagai camilan dan jajanan sederhana sempol diakuinya bisa dinikmati sebagai teman makan nasi layaknya sate ayam.

Lihat juga...