Sempolan Malang Jajanan Sederhana Disukai Berbagai Kalangan
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Berbahan dasar tepung kanji atau tepung sagu bercampur daging ayam, kuliner ini dikenal dengan nama sempol atau sempolan. Camilan ini awalnya dikenal di daerah Malang Jawa Timur. Meski menyerupai cilok atau aci dicolok karena bahan dan proses pembuatannya nyaris mirip namun memiliki perbedaan dalam bentuk, cilok umumnya berbentuk bulat seperti bakso dan sempol menyerupai paha ayam.
Pedagang sempol yang berjualan di pusat wisata kuliner Kalianda, Bambang Yulianto (36) menyebutkan, bentuk paha ayam atau dalam bahasa Jawa kempol membuat jajanan tersebut dikenal dengan sempol merujuk penyebutan yang nyaris mirip.
Selain itu penyebutan sesuai asal muasalnya pedagang cilok dan sempol yang berasal dari desa Sempol Kecamatan Pagak Kabupaten Malang. Para pedagang sempol mempergunakan kendaraan roda dua dengan etalase kaca serta alat penggorengan khusus. Penggunaan kendaraan dilakukan memudahkan mobilitas ke berbagai lokasi umumnya pusat keramaian.
Bahan utama sempolan malang berupa tepung terigu, tepung aci atau kanji, telur, daging ayam giling, daun bawang yang dirajang, garam, bawang merah dan putih, garam, gula dan penyedap rasa. Semua bahan dicampurkan hingga merata dan diaduk hingga mudah dibentuk menyerupai paha ayam.
Pembentukan dilakukan melalui proses pengepalan menggunakan tusuk sate dari bambu. Selanjutnya dilakukan perebusan di dalam air mendidih hingga matang dan ditiriskan. Bahan sempol yang sudah jadi bisa didinginkan dalam lemari pendingin sebelum dijual. Sempol akan digoreng dadakan saat ada pelanggan membeli jajanan tersebut.
“Sempol bisa tahan sepekan dalam kondisi dibekukan selanjutnya bisa dibawa keliling,” terang Bambang Yulianto.