Percasi Tumpukan Kebangkitan Catur Lewat Pecatur Muda

Ilustrasi turnamen catur - Foto: Dokumentasi CDN

JAKARTA – Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) mengharapkan olahraga catur Indonesia bisa bangkit lewat pecatur-pecatur mudanya. Adalah nama-nama seperti Novendra Priasmoro (18) dan Aditya Bagus Arfan (10) menjadi tumpuan harapan tersebut.

Kedua pecatur muda tersebut tengah mengincar gelar grand master dalam beberapa tahun ke depan. “Dengan adanya Novendra dan Aditya ini semoga catur Indonesia bisa bangkit di tengah situasi yang saat ini kurang jumlah grand masternya, padahal catur itu di Indonesia sangat merakyat, di mana saja ada yang main,” kata Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto, di Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Novendra merupakan penyandang gelar FIDE Internasional Master dengan elo rating 2.438 dengan memiliki satu kali norma GM. Sementara Aditya memiliki gelar candidate master dengan elo rating 2.023. Untuk bisa mendapat gelar grand master mereka harus mencapai norma GM sebanyak tiga kali dan menaikkan rating elo-nya hingga 2.500.

Novendra dan Aditya harus mengejar kekurangan poin dan norma GM dengan cara mengikuti turnamen. Namun upaya tersebut tak semudah membalikan telapak tangan. “Masalahnya adalah kami kesulitan untuk mengirim mereka, karena harus memiliki dana yang tidak sedikit,” tandas Utut.

Jalan Novendra dan Adit terbuka usai sebuah perusahaan distribusi kendaraan berat berkomitmen mendukung perjuangan menuju gelar Grand Master. Sponsor tersebut berkomitmen melalui pembinaan dan pengiriman untuk berkompetisi. Bahkan pihak sponsor menargetkan keduanya meraih gelar grand master dalam beberapa tahun mendatang.

Novendra diharapkan bisa meraihnya di 2020, sementara untuk Aditya bisa meraihnya di 2025. Pembinaan kepada kedua pecatur internasional Indonesia tersebut sudah dilakukan sejak Desember 2017 lalu. Keduanya sudah dikirim mereka ke sejumlah pertandingan internasional.

Lihat juga...