Pegiat Literasi Gandeng Anak Pesisir Rawat Ekosistem Sejak Dini
Editor: Irvan Syafari
Selain mendapatkan edukasi cara menjaga dan melindungi kawasan pesisir pantai, anak anak juga diajak menanam langsung bibit mangrove.
Ratusan bibit mangrove jenis pulut-pulut (candelia candel), yang bibitnya diperoleh dari wilayah pesisir tersebut, bahkan langsung di kawasan berlumpur sebagai habitat alami tanaman tersebut.
“Anak anak juga diberi penjelasan dampak positif keberadaan tanaman pesisir pantai sebagai penjaga abrasi gelombang dan langsung bergerak menanam mangove,” ujar Bripka Agung GA.
Heri Juna, salah satu pegiat wisata di wilayah Lampung Selatan menyebut menjaga ekosistem pantai merupakan hal yang sangat positif. Sejak usia dini anak anak, yang tinggal di dekat kawasan wisata diajak untuk mencintai lingkungan sehingga tetap lestari. Peranan pegiat literasi dan polisi disebutnya ikut mendukung upaya pelestarian lingkungan di pesisir Lampung.
Selain memberi sosialisasi kepada anak anak,kegiatan menebarkan buku oleh pegiat literasi juga sekaligus melakukan sosialisasi menjaga lingkungan.
Selain kegiatan penanaman ratusan bibit mangrove, mereka memasangan himbauan larangan merusak tumbuhan di pesisir dalam bentuk banner di pasang di objek wisata Pantai Tanjung Tua Pasir Putih.
“Tempat wisata pesisir Pantai Tanjung Tua Pasir Putih, sekaligus jadi eko wisata, karena lokasi ini banyak ditumbuhi jenis mangrove langka dan stigi yang banyak diburu para kolektor,” terang Heri Juna.
Mutardo selaku penjaga pantai Tanjung Tua Pasir Putih menyebut ada sekitar 3000 pohon stigi di wilayah tersebut. Upaya dilakukan oleh kelompok sadar wisata dengan melakukan pemasangan papan himbauan larangan merusak tanaman stigi.