Paus Perbarui Komisi Penyelidikan Pelecehan Seksual

Paus Fransiscus - Foto: Dokumentasi CDN

Komisi tersebut juga memiliki mandat untuk melindungi anak-anak, yang mencakup akademisi dan psikolog, pastor dan biarawati. Keberadaanya juga untuk mempromosikan prakarsa praktik dan program pendidikan terbaik untuk melindungi anak-anak di bawah umur dan orang dewasa yang rentan di institusi Katolik setempat di seluruh dunia.

Para ahli anggota komisi itu berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, Belanda, Ethiopia, India, Italia, Tonga, Jerman, Brazil, Polandia, Afrika Selatan, Filipina, dan Zambia. Sepuluh orang bukan merupakan pemimpin iman, dan delapan diantaranya adalah wanita, termasuk tiga orang biarawati.

Paus Fransiskus mendapat kecaman karena pernyataannya bulan lalu di Chile. Dia awalnya mengatakan, tuduhan terhadap uskup Chile adalah fitnah dan mengatakan bahwa Vatikan tidak menerima bukti konkret menyangkut tuduhan itu. Namun beberapa hari kemudian, Dia menunjuk penyidik pelecehan seksual yang paling berpengalaman untuk menyelidiki tuduhan bahwa Uskup Juan Barros telah menutupi kejahatan terhadap anak di bawah umur.

Penyelidik tersebut, Uskup Agung Charles Scicluna dari Malta, memulai tugasnya di New York saat dia bertemu dengan Juan Carlos Cruz. Cruz mengatakan bahwa dia dilecehkan secara seksual saat dia masih remaja di Chile oleh seorang pastor bernama Fernando Karadima.

Dalam penyelidikan yang dijalankan Vatikan pada 2011, Karadima dinyatakan bersalah telah melecehkan remaja laki-laki selama bertahun-tahun. Karadima membantah tuduhan tersebut dan Barros membantah tuduhan bahwa dia menyaksikan Karadima melakukan pelecehan tersebut. (Ant)

Lihat juga...