Nelayan Lhokseumawe Panen Ikan Tuna
LHOKSEUMAWE – Hasil tangkapan ikan tuna di sekitar perairan Lhokseumawe, Provinsi Aceh, oleh nelayan meningkat hingga 100 persen dalam dua hari terakhir, karena cuacanya sangat mendukung.
Pantauan wartawan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Lhokseumawe, kapal nelayan terlihat menurunkan ikan tuna yang beratnya rat-rata 20 Kg per ekor.
Salah seorang nelayan mengatakan, dua hari terakhir ini hasil tangkapan ikan tuna meningkat dari biasanya, yakni dari 15 ekor menjadi 30 ekor.
“Jumlah tersebut, berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya. Begitu juga dengan ukurannya juga lebih besar, dengan bobot rata-rata di atas 20 Kg per ekor,” ujar nelayan itu.
Sebut nelayan, ikan tuna dengan bobot di atas 20 Kg, menjadi komoditas ekspor, sedangkan ukuran di bawahnya umumnya dipasarkan di sejumlah pasar tradisional di wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya.
Sementara itu, produksi ikan tuna semakin meningkat di Aceh yang memiliki luas kawasan laut mencapai 295 ribu kilometer persegi dengan panjang garis pantai mencapai 2.666 Km. Bahkan, secara geografis, tiga sisi wilayah Aceh berhadapan dengan laut.
Untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing produk perikanan terutama ikan tuna, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan ikan tuna, di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, pada awal November 2017.
Untuk saat ini, harga ikan segar di Lhokseumawe juga mulai menurun, seiring mulai banyaknya hasil tangkapan nelayan di sekitar perairan Lhokseumawe, terutama untuk jenis ikan tongkol.
Seperti terlihat di Pasar Ikan Pusong dan Pasar Inpres, harga ikan tongkol sekitar Rp25 ribu/Kg bila dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp30/Kg.(Ant)