Kesadaran Warga Kurang, Sungai Lokasi Favorit Buang Sampah

Editor: Satmoko

Petugas perencanaan dan pengawasan jalan nasional juga telah membersihkan area jembatan Way Tuba Mati dari sampah yang menumpuk. Selain bisa menyumbat aliran sungai, sebagian pondasi jembatan bahkan sudah longsor tergerus aliran sungai.

Hasan berharap, pasca-dilakukan perbaikan pada bagian jembatan, lokasi tersebut tidak digunakan warga untuk membuang sampah. Selain berada di tepi jalan nasional sampah yang terbawa aliran air sungai membuat air sungai tercemar. Sebagian sampah menutup saluran irigasi areal persawahan yang ada di Desa Banjarmasin dan Desa Klaten.

Selain di Sungai Way Tuba Mati, Soleh, salah satu warga Dusun Karangindah Desa Totoharjo Kecamatan Bakauheni mengaku, kegiatan membuang sampah di sungai masih belum bisa dihentikan. Saat banjir sebagian sampah tersebut tersangkut di selang dan pipa air untuk mengalirkan air bersih dari Gunung Rajabasa. Sebagian sampah bahkan tersebar di sepanjang halaman belakang rumah warga pasca-banjir melanda.

“Sampah plastik dan sampah limbah pertanian yang terbawa arus sungai membuat air sungai tidak bisa dimanfaatkan karena kotor dan tercemar,” terang Soleh.

Ia menyebut, belasan tahun sebelumnya saat kondisi sungai bersih warga masih bisa memanfaatkan sungai untuk mandi dan mencuci. Namun akibat sampah yang mulai dibuang ke aliran sungai membuat warga enggan mempergunakan air sungai. Sebagian warga bahkan rela mengeluarkan biaya membeli selang dan pipa pvc mengalirkan air bersih untuk minum, mandi dan mencuci.

Belum adanya kesadaran masyarakat dan larangan mengikat membuat warga memilih membuang sampah di tepi sungai. Selain warga yang tinggal di dekat sungai sebagian berasal dari wilayah lain yang memanfaatkan sungai untuk membuang sampah.

Lihat juga...