Budidaya Ikan Lele Dongkrak Penghasilan Warga Palas

Editor: Satmoko

LAMPUNG – Potensi Kecamatan Palas yang memiliki banyak aliran sungai menuju ke Sungai Way Pisang dan Way Sekampung banyak dimanfaatkan warga untuk budidaya ikan air tawar.

Sugiyono (45) salah satunya, warga Desa Tanjungsari Kecamatan Palas ini memanfaatkan lahan di belakang rumah sebagai tempat budidaya ikan lele sangkuriang. Lele jenis sangkuriang disebutnya mudah dibudidayakan dalam kolam terpal maupun kolam permanen.

Kemudahan pasokan air bisa diperoleh dengan menggunakan mesin pompa untuk kebutuhan kolam. Penggunaan kolam terpal untuk budidaya ikan diakui oleh Sugiyono pernah diterapkan pada tahun 2013 silam. Meski demikian tingkat keawetan kolam terpal yang terbatas membuat ia beralih mempergunakan kolam permanen dari semen.

“Secara ekonomis penggunaan terpal lele awalnya murah, namun tidak bertahan lama karena rentan rusak setelah dua tahun digunakan untuk budidaya ikan lele,” terang Sugiyono, salah satu warga Desa Tanjungsari Kecamatan Palas, saat ditemui Cendana News, Senin (19/2/2018).

Sugiyono memperlihatkan ikan lele sangkuriang yang dibudidayakan pada kolam permanen miliknya [Foto: Henk Widi]
Pada penggunaan kolam terpal ia menyebut, mengeluarkan uang sekitar Rp1 juta untuk membeli terpal. Terpal berukuran 4x 3 meter sebanyak empat buah tersebut dibuat menjadi empat kolam. Selama dua tahun digunakan ia mengaku sudah melakukan pemanenan jenis lele sangkuriang sebanyak 10 kali. Jelang bulan ke-22 dengan modal penjualan ikan lele ia mulai membeli pasir, semen dan batu bata.

Perubahan sistem budidaya kolam terpal ke kolam permanen, diakui Sugiyono, setelah kalkulasi tingkat keawetan kolam. Meski praktis dan mudah dipindah, namun kolam terpal diakuinya tak bisa bertahan lama. Hasil budidaya ikan lele dengan terpal selanjutnya diivestasikan dalam budidaya ikan kolam permanen. Kolam berukuran 1 x 3 meter, 2 x 3 meter bahkan telah digunakan selama hampir empat tahun, belum mengalami kerusakan.

Lihat juga...