Berawal Tiga Orang, Maryoto Gerakkan Warga Kelola Sampah

Editor: Satmoko

YOGYAKARTA – Memberikan contoh keteladanan dengan bergerak dan berbuat sesuatu tanpa banyak bicara.

Itulah yang dilakukan Maryoto (44) perintis sekaligus penggerak Kelompok Pengolahan Sampah Mandiri (KPSM) Sedyo Luhur di Dusun Kranggan 1, Jogotirto, Berbah, Sleman dalam menjaga kondisi lingkungan di dusunnya.

Siapa sangka, hanya berawal dari kesadaran 3 orang warga, kini KPSM Sedyo Luhur mampu menggerakkan hampir seluruh warga dusun untuk mengolah sampah dan menjaga kondisi lingkungan di sekitarnya.

Tak hanya menjadikan lingkungan lebih bersih dan sehat, warga pun bisa mendapatkan manfaat ekonomi berupa uang dari hasil penjualan sampah.

“Sekitar tahun 2014 saya tergerak berbuat sesuatu, setelah melihat banyak sampah dibuang sembarangan. Sebelum KPSM berdiri, saya dan dua orang warga bergerak sendiri untuk mengumpulkan sampah warga,” katanya.

Berkeliling dari rumah ke rumah, Maryoto dan dua warga lainya membagikan sejumlah karung pada warga, untuk tempat penampungan sampah. Sedikitnya, ada dua karung yang dibagikan pada setiap KK, yakni karung untuk sampah organik dan non-organik. Ia bahkan merelakan pekarangan rumahnya untuk tempat penampungan sampah warga.

Suasana kegiatan di KPSM Sedyo Luhur. Foto: Jatmika H Kusmargana

“Awalnya hanya 11 KK saja yang mau mengumpulkan sampah. Setelah terkumpul kita ambil setiap seminggu sekali, lalu kita pilah. Sampah organik kita buat jadi kompos, sementara sampah non-organik kita jual dan hasilnya kita kembalikan ke warga bersangkutan,” ujarnya.

Maryoto memilih langsung bergerak untuk mengumpulkan sampah, guna memberikan contoh pada warga lain. Menurutnya, salah satu cara paling efektif untuk menggerakkan dan mengubah kebiasaan warga adalah dengan keteladanan.

Lihat juga...