Tren Penutupan Gerai Perbelanjaan Diprediksi Terus Berlanjut

JAKARTA – Lembaga Konsultan Properti Colliers International memprediksi tren penutupan gerai di pusat perbelanjaan akan berlanjut pada 2018, seiring berubahnya pola konsumsi kelas menengah pada pemenuhan waktu luang “leisure” atau rekreasi daripada berbelanja.

Senior Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto, pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/1/2018), menyebutkan setidaknya ada delapan gerai perbelanjaan yang tutup pada 2017 dan tren penutupan akan berlanjut sampai kuartal 1-2018. Namun, okupansi atau tingkat hunian pada 2018 diprediksi hanya turun 1 persen dari 2017.

“Tahun 2018, walaupun tidak ada mal baru, proyeksi okupansi hanya turun 1 persen karena ada pertukaran di situ, misalnya Debenhams tutup diganti dengan Matahari,” kata Ferry.

Colliers memprediksi investasi ritel asing akan mengikuti pola perubahan konsumsi masyarakat. Karena itu, investasi di sektor makanan dan minuman (kuliner) di Indonesia pada 2018 akan semakin marak. Sebaliknya, investasi ritel bidang fesyen dan aksesoris akan menurun.

Ada pun pada 2017, delapan gerai perbelanjaan yang tutup adalah Keris Gallery di Puri Indah Mall, Debenhams di dua pusat perbelanjaan (Senayan City dan Lippo Mall Kemang), Metro di Pacific Place, Matahari di tiga tempat (Pasaraya Blok M, Pasaraya Manggarai dan Mall Taman Anggrek) serta Ramayana di Blok M Mall.

Colliers memproyeksi hanya satu pusat perbelanjaan yang selesai dibangun dan menambah 60 ribu meter persegi untuk ruang ritel pada 2018. Sementara itu di daerah luar Jakarta, dua pusat perbelanjaan diperkirakan selesai dan menambah ruang ritel sekitar 110 ribu meter persegi pada 2018.

Lihat juga...