Padahal, kualitas benih yang diproduksi petani Indonesia semakin diakui dunia internasional dengan berkembangnya produsen benih Nusantara, seperti pelepasan 710 ton benih kangkung di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (21/12), yang merupakan ekspor benih kangkung terbesar yang pernah dilakukan.
Menurut Dirjen Hortikultura, Spudnik Sujono, secara nasional, pertumbuhan ekspor komoditas hortikultura, seperti sayur-sayuran, terus meningkat pada 2017 dibanding tahun sebelumnya, dan hal tersebut juga disebabkan dukungan yang kuat dari segi hulu seperti bagian pembenihan.
Spudnik juga mengingatkan Presiden Joko Widodo tidak menginginkan banyak regulasi yang menyulitkan perusahaan untuk berkembang dengan baik, sehingga diharapkan ekspor berbagai komoditas seperti benih dan produk hortikultura juga dapat terus meningkat ke depannya.
Sejumlah pejabat pemda juga telah menyuarakan kendala yang dihadapi terkait subsidi, seperti Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kesulitan merealisasikan program kartu tani yang digulirkan pemerintah pusat sebagai solusi pengganti sistem subsidi pupuk.
Kepala Seksi Informasi Teknologi Dinas Pertanian setempat Eka Putri, di Karawang, Rabu (6/12), mengungkapkan, di antara kendala itu ialah tidak adanya anggaran dinas untuk melakukan sosialisasi kartu tani, padahal sosialisasi perlu dioptimalkan agar tidak ada lagi petani yang meragukan program kartu tani tersebut.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjutnya, Eka mengaku mengandalkan petugas penyuluh lapangan (PPL) pertani untuk melakukan sosialisasi seputar program kartu tani.
Ia mengemukakan, minimnya aturan tentang kartu tani juga menjadi kendala bagi petugas di lapangan. Selain itu, problem lain di lapangan masih banyak petani juga yang tidak memiliki KTP-El, sehingga sulit untuk dilakukan verifikasi.