Sebanyak 72 Dokter Puskesmas Sumbar Dilatih Deteksi Dini Retinoblastoma
Ia menjelaskan, untuk pelaksanaan Germas dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
Apalagi Germas juga dapat dilakukan dengan cara melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban sehat.
Untuk itu, Nevi berharap dengan adanya pelatihan tersebut, tidak hanya melakukan pengobatan, namun juga mampu melakukan pencegahan.
“Saya ajak masyarakat mari sama-sama mencegah kanker dengan memasyarakatkan Germas,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan Deteksi Dini Retinoblastoma Ermawati mengatakan pelatihan ini dilaksanakan atas kerja sama YKI pusat dengan CSR Wardah.
Untuk itu ia berharap, dengan adanya pelatihan tersebut, dapat meminimalisir penyakit kanker khususnya kanker retinoblastoma pada anak serta mutu pelayanan deteksi dini kanker akan semakin meningkat.
“Jadi untuk memberikan pelatihan ini kita hadirkan 72 orang dokter umum yang selama ini bertugas di Puskesmas yang disejumlah kabupaten dan kota,” katanya.
Menurutnya, dokter umum yang ada di Puskesmas akan banyak menggadapi berbagai persoalan penyakit yang dialami oleh masyarakat. Untuk itu para dokter umum perlu dibekali pengetahuannya terutama tentang deteksi dini retinoblastoma.