[Review] Sukses dan Cinta dari Dua Kodi

Ide bisnis datang dari coretan gambar dari anak-anaknya. Dari situ Tika mencoba untuk berani memulai sebuah bisnis baju muslim anak, sesuatu yang belum ia pahami sama sekali.

Tika mencoba membikin baju di sebuah konfeksi, tapi uang tabungannya yang tak seberapa hanya mampu untuk membikin baju sekitar dua kodi saja. Ia memanfaatkan para tetangga yang minta pekerjaan untuk menjualkan baju-baju itu.

Pada saat harus berani memulai bisnis, Tika juga harus berani menerima kenyataan pahit bahwa Fahrul, suaminya yang selama ini menjadi teladan dan tulang punggung keluarga, memutuskan untuk menjadi ayah rumah tangga dan mengikuti permintaan terakhir sang ibu untuk menikah lagi dengan wanita pilihan ibunya.

Film produksi Inspira Pictures memang inspiratif. Dua sutradara muda, Ali Eunoia dan Bobby Prasetyo cukup berhasil mengemas film adaptasi kisah nyata Tika.

Dari awalnya film dokumenter menjadi film layar lebar yang inspiratif ini. Keduanya bahu-membahu merajut cerita nyata yang dikembangkan dengan berbagai kisah dramatis yang mengharu biru.

Akting Acha Septriasa kian matang, dari kehidupan nyata ia sudah berumah tangga dan memiliki anak tampaknya menambah daya kekuatan pada penjiwaan karakter Tika yang dilakoninya.

Sosok wanita tangguh, keras kepala dan pekerja keras, yang begitu kekeh memperjuangkan impiannya sebagai pebisnis baju muslim anak. Dari kata ‘kekeh’ inilah yang kemudian menjadi merek dagangannya: Keke Collection.

Begitu juga dengan akting Ario Bayu tampak matang dan mampu mengimbangi akting Acha. Bahkan keduanya menjalin chemistry yang cukup baik sebagai pasangan suami-istri yang tampak tak lepas dari pertengkaran.

Lihat juga...