Kenaikan Harga Tiket Pesawat Sumbang Inflasi Desember 2017 di Balikpapan

BALIKPAPAN — Kenaikan harga tiket pesawat sebesar 0,87 persen dan bahan bakar rumah tangga 0,01 persen memberikan tekanan terbesar pada kelompok Administered Price yang mencatat angka inflasi sebesar 0,90 persen.

Pada Desember 2017, Kota Balikpapan mencetak inflasi sebesar 1,41 persen (mtm) atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar -0,20 persen (mtm).

Pada kelompok Volatile Foods memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,44 persen (mtm) yaitu dari komoditas daging ayam ras, sawi hijau dan ikan layang maupun tongkol.

“Kelompok inti yang memberikan andil inflasi tidak terlalu signifikan adakah kenaikan harga makanan roti basah. Kalau dilihat secara tahunan, inflasi IHK tercatat sebesar 2,45 persen (yoy) atau masih pada level terkendali,” papar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Suharman Tabrani, Selasa (2/1/2018).

Di Region Kalimantan, Kota Balikpapan menempati urutan dua terbesar kota yang mengalami inflasi setelah Kota Tanjung, terbesar ketiga Kota Tarakan, dan terbesar keempat Kota Singkawang.

Semua kota IHK di Kalimantan mengalami inflasi pada bulan ini. Inflasi terendah tercatat di Kota Pontianak Sebesar 0,50 persen.

Untuk tahun 2018, Suharman memperkirakan beberapa faktor yang masih memberikan tekanan inflasi. Berdasarkan informasi BMKG, Balikpapan dan daerah sentra produksi bahan makanan masih berpotensi terpapar risiko cuaca buruk akibat gelombang siklon puspa.

Siklon puspa ini berdampak pada fluktuasi harga barang dari luar daerah dan pasokan ikan yang berkurang akibat aktivitas melaut yang menurun.

“Faktor lainnya yang bisa memberikan tekanan inflasi pada tahun berikutnya adalah kebijakan pemerintah untuk menaikkan UMK Balikpapan berpengaruh terhadap biaya produksi, rencana kenaikan bea cukai rokok sebesar 10,04 persen dan kenaikan harga sewa rumah yang kerap terjadi pada awal tahun,” sebut pria berkacamata ini.

Lihat juga...