Tol Palindra Dorong Logistik Sumsel Berkembang

Biaya logistik nasional saat ini masih terlalu tinggi daripada negara tetangga. Akibatnya, harga produk di pasaran Indonesia lebih mahal.

“Di Indonesia biaya logistik mencapai 30 persen, sedangkan Malaysia 17 persen, dan Singapura 15 persen. Artinya, biaya masih tinggi. Akibatnya, harga barang pun juga tinggi,” kata Jokowi.

Dampak Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan terbantu oleh adanya pembangunan infrastruktur terkait dengan peran Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games XVIII 2018.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Rudy Hairudin mengatakan bahwa gencarnya pembangunan light rail transit, tol, jembatan, dan fasilitas pendukung lainnya membuat Sumsel masih bisa bertahan di tengah anjloknya harga komoditas karet.

Daerah ini, katanya, masih bisa tumbuh positif jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang juga menggantungkan ekonominya pada komoditas.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan dapat tumbuh di atas rata-rata nasional sepanjang 2017 karena dipengaruhi kinerja positif ekspor dan investasi.

Adanya pemulihan ekonomi global telah berdampak pada kinerja ekspor karet dan batu bara, sementara untuk investasi diketahui seiring dengan peran menjadi tuan rumah Asian Games 2018 sehingga membuat arus modal masuk ke Sumsel.

“Sepanjang 2017 Sumsel cukup bagus karena saat ini masih konsolidasi perekonomian nasional dan pemulihan ekonomi global. Kinerja baik ini tidak lain karena tren positif ekspor impor dan investasi, seperti diketahui porsinya mencapai 30 persen dan 7,0 persen dari produk domestik bruto (PDB),” kata Rudy.

Tetap tumbuhnya dua sektor ini, menurut Rudy, setidaknya menutupi masih lemahnya daya beli masyarakat sepanjang tahun ini yang sebenarnya tren sudah berlangsung sejak 2012. Konsumsi rumah tangga ini memiliki persentase 63 persen dari PDB.

Lihat juga...