Petani Karanganyar Sarankan Sistem Jajar Legowo
SOLO — Jawa Tengah sebagai salah satu penyumbang pangan (padi) nasional, memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan hasil panen. Seperti yang dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, yang memilih menggunakan sistem Jajar Legowo.
Ketua Gapoktan Karya Tani, Tasikmadu, Karanganyar, Sumino, menjelaskan, sistem tanam menggunakan jajar legowo terbukti dapat meningkatkan hasil panen petani. Penggunaan sistem pengaturan jarak tanam dan memanipulasi lokasi tanaman mampu menjadi alternatif yang tepat untuk meningkatkan produktivitas padi.
“Silahkan gunakan jajar legowo 2:1 atau 4:1 hasilnya pasti berbeda dengan sistem tanam umumnya,” kata Samino, saat tasyakuran panen raya, Senin (4/12/2017).
Dari pengalamannya, Samino bercerita, menggunakan sistem jajar legowo hasil gabah per meter nampu menghasilkan 1,2 kilo gram. Sementara menggunakan sistem tanam biasa, per meter hanya mendapatkan 0,8 ons gabah.
Dengan selisih yang cukup besar ini, pihaknya mengajak petani lain untuk turut menggunakan sistem tanam jajar legowo.
Selaku Gapoktan, Samino meminta untuk petani lain agar tidak segan-segan berkomunikasi dengan penyuluh pertanian. Tak kecuali persoalan irigasi yang sering kali menjadi kendala utama bagi petani.
“Kalau ada kendala irigasi, kita bisa ajukan untuk pembangunan saluran irigasi. Melalui penyuluh juga, kami dapat mengatasi serangan wereng, dengan melakukan penyemprotan secara serentak,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliatmono, mendukung langkah alternatif petani untuk menggunakan sistem jajar legowo. Menurutnya, sistem jajar legowo yang dapat meningkatkan hasil panen menjadi langkah konkrit untuk menopang pangan secara nasional.