Perajin HSU Hidupkan Kerajinan yang Hampir Punah

Husairi mengatakan, Bursa Inovasi Desa bisa membantu pemerintahan desa yang umumnya masih lemah kapasitas perencanaannya sehingga bisa mengadopsi dan mengembangkan model yang sudah ada.

Berbagai model inovasi ditawarkan kepada 600 peserta yang menghadiri Bursa Inovasi Desa di Gedung Bapalitbangda HSU pada Kamis kemarin seperti pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), inovasi usaha kerajinan, pelayanan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

Pada bidang Kesehatan misalnya sudah dilakukan Desa Jingah Bujur Kecamatan Haur Gading dengan menerapkan kegiatan Posyandu berhadiah.

Inovasi pada sektor kerajinan juga sudah dikembangkan perajin Desa Kamayahan Kecamatan Amuntai Utara dengan mendesain kerajinan tas untuk Laptop dan lainnya.

Tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat Budi Lesmana berharap, desa bisa menjadi aktor utama dalam pembangunan di daerah. Ia berharap ke depan sudah tidak ada lagi bursa inovasi semacam ini melainkan sudah menjadi ajang kompetisi inovasi pembangunan antardesa.

Pihak panitia dari Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja Muhammad Subli mengatakan Bursa Inovasi Desa menjadi ajang saling tukar informasi antardesa, salah satunya membantu mencari solusi penyelesaian berbagai masalah pembangunan yang ada di desa.

“Kita semua berharap aparat dan warga desa bisa lebih mengembangkan pembangunan di desa apalagi sekarang dana desa dan alokasi dana desa semakin bertambah,” katanya. (Ant)

Lihat juga...