Habiburrahman El Shirazy, tak Alpa Selipkan Pesan Perdamaian
JAKARTA – Habiburrahman El Shirazy adalah sebuah fenomena dalam dunia kepenulisan karya sastra, khususnya genre novel Islam. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan, Australia, dan Komunitas Muslim di Amerika Serikat.
Namanya melesat sejak menulis novel ‘Ayat-Ayat Cinta’ yang telah difilmkan pada tahun 2004 dan sekarang lanjutannya, Ayat-Ayat Cinta 2 yang tayang akhir tahun 2017 ini. Kang Abik, demikian sapaan akrab novelis yang konsisten dalam berkarya tersebut, selalu menyelipkan pesan Islam yang penuh perdamaian.
“Dalam berkarya saya selalu menyelipkan pesan Islam yang penuh perdamaian. Seperti film ‘Ayat-Ayat Cinta’ ini, saya menyampaikan tentang nilai Islam yang sangat universal, “ kata Kang Abik kepada Cendana News di sela-sela acara peluncuran film Ayat-Ayat Cinta 2.
Lebih lanjut, lelaki berpeci kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 30 September1976, ini menerangkan, dari kata Islam itu sendiri artinya damai. Islam itu adalah cinta. “Siapapun yang dekat dengan Islam tidak perlu khawatir atau takut. Karena Islam membawa kesejukan.
“Kita tidak masalah bertemu dan berteman dengan siapa pun. Ajaran Rasulullah juga mengajarkan seperti itu,” terangnya.

Menurut Kang Abik, dalam film Ayat-Ayat Cinta 2, ada adegan Fahri menolong tetangganya yang Yahudi. “Konteks akidahnya sangat jelas, lakum dinukum waliyadin. Fahri menolong Yahudi tapi Fahri tidak ikut-ikutan. Fahri hanya mengantarkan sampai ke tempat ibadah Yahudi,” paparnya.