Warga Dharmasraya Sambut Pebalap TdS 2017
DHARMASRAYA — Etape III Tour de Singkarak (TdS) 2017 yang menempuh perjalanan 161,3 kilometer, dimulai dari depan Gedung Pertemuan Pancasila, Kabupaten Sijunjung dan finish di Gelanggang Olahraga Dharmasraya, Sumatera Barat, merupakan rute yang terbilang unik.
Etape yang terpanjang pada TdS 2017 ini, sama sekali tidak melalui kawasan-kawasan yang memiliki wisata. Hampir sepanjang perjalanan, pemandangan alamnya hanya terlihat hamparan pegunungan dan kebun milik masyarakat.

Namun, pada etape III ini ada yang unik. Rute yang telah ditetapkan oleh Race Director memang beda dari pada yang biasanya. Pasalnya, pada rute yang memasuki kawasan Kabupaten Dharmasraya, para pebalap disambut dengan sejumlah masyarakat yang telah berjajar di pinggiran jalan sembari mengibarkan bendera dari berbagai peserta TdS 2017.
Lokasi yang sangat antusias mendapat sambutan hangat dari masyarakat, ternyata berada di daerah yang bukan merupakan jalan raya ataupun jalan lintas, melainkan sebuah akses jalan yang menuju sebuah pedesaan yang penduduknya terlihat cukup ramai.
Suasana sebuah pedesaan sangat kental. Kondisi fisik bangunan rumah-rumah masyarakat masih terlihat asri, dikelilingi tanaman buah-buahan, seperti rambutan dan mangga. Hal itu, terlihat saat memasuki daerah Sikabau yang hendak menuju ke Sitiung dan Koto Baru.
Di sana, kebun sawit dan pohon karet berjejer sepanjang perjalanan di daerah Sitiung dan Koto Baru. Meskipun demikian, bangunan sekolah pun cukup banyak terlihat, mulai dari Sekolah Dasar, SMP, dan SLTA sederajat.