Sawah Terendam, Petani di Pangandaran Telat Bercocok Tanam
PANGANDARAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pangandaran, beberapa hari terakhir ini, membuat sejumlah petani di Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menunda waktu bercocok tanam.
Ratusan hektare lahan sawah milik para petani yang ada di wilayah Desa tersebut, terendam air setinggi kurang lebih 30 cm hingga 60 cm.
“Kalau sudah seperti ini, para petani di wilayah desa sini, hanya bisa pasrah dan menunggu air surut, baru bisa bercocok tanam,” ungkap Rudi salah seorang petani di Desa Karangpawitan, saat ditemui di sekitar area persawahan miliknya yang masih terendam air, Jumat (24/11/2017).
Rudi mengatakan, curah hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Pangandaran beberapa hari terakhir ini, mengakibatkan debit air dari aliran irigasi Sungai Ciseel meluap sehingga merendam area sawah milik para petani.
Kondisi ini diperparah dengan adanya pendangkalan apur/saluran irigasi yang ada di wilayah tersebut sehingga begitu hujan reda air akan tetap menggenangi area lahan persawahan.
“Permasalahan ini sudah terjadi hampir setiap tahun, di saat musim hujan datang. Para petani di wilayah ini lahan persawahannya terendam sehingga para petani tidak bisa bercocok tanam,” ungkapnya.
Rudi menjelaskan, akibat dari bencana ini, sedikitnya ada sekitar 250 hektar sawah di wilayah Desa Karangpawitan terendam air sehingga para petani tidak bisa bercocok tanam dan para petani menderita kerungian.
Rudi bersama para petani lain berharap kepada Pemerintah melalui instansi terkait untuk segera turun tangan menyelesaikan permasalahan saluran apur/saluran irigasi tersebut. Sehingga tidak selamanya para petani di wilayah Desa Karangpawitan mengalami kerugian dan bisa bercocok tanam tepat waktu.