Polisi Thailand Tahan 16 Penentang Pembangunan PLTB

BANGKOK – Pihak berwenang Thailand menahan 16 pengunjuk rasa menentang pembangunan pembangkit listrik bertenaga batu bara (PLTB). Pembangkit listrik tersebut rencananya dibangun di provinsi Songkhla di wilayah selatan.

Pegiat hak asasi manusia serta pemerhati lingkungan mengecam rencana pendirian dua unit pembangkit dengan kapasitas 1.000 megawatt yang menjadi bagian dari rencana pengembangan daya untuk 2036,. Pegiat keberatan akan dampak lingkungan dan kesehatan, yang diperkirakan mengenai masyarakat di daerah tersebut.

Ke-16 penentang tersebut ditangkap pada Senin (27/11/2017) saat melakukan perjalanan dari distrik Thepa, tempat pembangunan ke ibu kota provinsi tersebut. Para pegiat tersebut berniat untuk mengajukan petisi kepada Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang dijadwalkan berada di kota tersebut pada Selasa untuk melakukan pertemuan.

“Kejadian itu menunjukkan wajah sebenarnya dari diktator militer Thailand, yang melakukan daftar panjang pelanggaran dan penindakan sejak kudeta Mei 2014,” kata peneliti dari Human Rights Watch Thailand Sunai Phasuk, Selasa (28/11/2017).

Aktivis anti batubara Supat Hasuwannakit menyebut, enam pegiat terluka dalam perkelahian dengan polisi saat penangkapan terjadi. Kekerasan yang dilakukan dalam penangkapan tersebut dinilai sebagai tindakan yang tidak beralasan.

Sementara dari kepolisian setempat menyebut, sejumlah petugas juga mengalami luka dalam insiden penangkapan tersebut. Ke-16 orang pegiat tersebut telah dikenai tuduhan memblokir lalu lintas, menyerang pihak berwenang, dan menolak penangkapan. Polisi telah meminta agar pengadilan menahan mereka.

Lihat juga...