KPID: Media Diharapkan Jadi Wasit Saat Pilkada

KUDUS — Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Jawa Tengah berharap media bisa memposisikan sebagai wasit saat di daerah peliputannya sedang berlangsung pemilihan kepala daerah (Pilkada), kata Komisioner KPID Jateng Sonakha Yuda Laksana.

“Apalagi, media juga sering disebut sebagai pilar keempat demokrasi setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tentu sangat diharapkan bisa memposisikan diri di tengah dan tidak memihak salah satu pasangan calon,” ujarnya saat menjadi pembicara pada diskusi kelompok terarah (FGD/Focus Group Discussion) “Optimalisasi peran media massa sebagai alat komunikasi efektif dalam menyampaikan informasi Pilgub Jateng dan Pilbup Kudus 2018” di Rumah Makan Garuda Kudus, Sabtu.

Baca: Cegah KTP Palsu di Pilkada, Gunakan Card Reader

Hadir sebagai pembicara pada acara FGD yang digelar oleh KPU Kudus, yakni dari PWI Kudus diwakili Muhamad Olish dan Ketua KPU Kudus Moh. Khanafi.

Sonakha Yuda mengingatkan, sebuah pemberitaan tentang pilkada tidak sebanding dengan pertaruhan integrasi dan integritas secara nasional.

Menurut dia, media harus kembali kepada khitah idealnya sebagai sumber pengetahuan masyarakat, pendidikan kepada publik sekaligus menjadi alat kontrol sosial.

Selain itu, kata dia, media juga memberikan dampak besar untuk mendorong Pemilu berjalan demokratis.

Hanya saja, kata dia, realitas di lapangan, sering kali berbeda karena media juga sering condong pada salah satu pasangan calon.

“Di dalam dunia penyiaran, KPID bertugas untuk mengawasinya, sehingga kami nantinya yang akan memberikan sanksi ketika ada yang dilanggar,” ujarnya.

Ia mencermati, banyak cara yang ditempuh oleh berbagai media dalam mempromosikan salah satu pasangan calon dengan disesuaikan dengan profesi dari masing-masing pasangan calon, agar tidak terlihat vulgar.

Lihat juga...