LONDON – Iran siap melebarkan jangkauan rudal peluru kendalinya hingga jarak jelajah di atas 2.000 kilometer. Wakil kepala Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Hossein Salami menyebut, upaya tersebut akan dilakukan jika Teheran tetap terus diancam.
Sebelumya, Prancis menyerukan dialog tanpa kompromi dengan Iran tentang kegiatan peluru kendali balistiknya. Dan kemungkinan perundingan mengenai masalah itu terpisah dari kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan negara terkuat dunia.
Sementara, Iran berulang kali mengatakan bahwa program peluru kendalinya bersifat defensif dan tidak dapat dirundingkan. “Jika kami mempertahankan jangkauan peluru kendali kami hingga 2.000 kilometer, itu bukan karena kekurangan teknologi. Kami mengikuti doktrin strategis,” kata Brigadir Jenderal Hossein Salami, Minggu (26/11/2017)
Salami menyebut, sejauh ini, Eropa bukan ancaman bagi Iran. Sehingga upaya untuk melebarkan jarak jangkauan peluru kendali belum dilakukan. Namun, jika Eropa ingin merubah posisinya sebagai ancaman, maka Iran akan meningkatkan jangkauan peluru kendalinya.
Sebelumnya, Kepala pasukan militer Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari mengatakan, kisaran misil Iran dapat mencapai jarak jelajah sejauh 2.000 kilometer. Jarak tersebut diklaim sudah mencakup sebagian besar kepentingan dan kekuatan Amerika termasuk di dalamnya. Dengan hasil tersebut Iran merasa tidak perlu untuk memperpanjang jarak jelajah lagi.
Jafari mengatakan bahwa kisaran misil balistik didasarkan pada batasan yang ditetapkan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang merupakan kepala angkatan bersenjata. Iran memiliki salah satu program terbesar peluru kendali di Timur Tengah dan beberapa peluru kendali dipandu secara cermat memiliki jangkauan untuk menyerang Israel. (Ant)