Imbas Erupsi Gunung Agung, 245 Warga Dievakuasi
DENPASAR — Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, S.E menegaskan kepada tim SAR gabungan untuk mengupayakan pengosongan di daerah terdampak Erupsi Gunung Agung, khusunya di KRB (Kawasan Rawan Bencana) 3 dan KRB 2.
“Sejak terjadi letusan abu vulkanik tim SAR telah berupaya mengevakuasi warga, secepatnya harus pengosongan di KRB 3 dan KRB 2,” ungkap Ketut Gede Ardana saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Menurutnya, masih ada beberapa warga yang tetap memilih bertahan karena keyakinan mereka, melihat kilas balik pada erupsi 1963 silam. Tentunya hal tersebut tidak logis dan terlalu beresiko jika bertahan pada kawasan terdamak erupsi.
“Jika masyarakat tetap ngotot berada di KRB, langkah lebih lanjut Basarnas akan bekerja sama dengan aparatur setempat untuk menertibkan warga, ini menyangkut nyawa maka segala upaya harus dilakukan,” tegas Ardana.
Laporan PVMBG terkait aktivitas Gunung Agung pada periode pengamatan hari ini terhitung dari pukul 12.00 Wita hingga 18.00 Wita kemarin (27/11), tercatat kegempaan tremor non harmonik 1 kali terjadi dengan amplitudo 22 mm berdurasi 1832 detik. Sementara itu vulkanik dangkal sebanyak 3 kali, amplitudo 2-3 mm yang berdurasi 7-11 detik.
Tremor Menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 2-3 mm (dominan 2 mm). Secara visual teramati asap kawah bertekanan sedang berwarna kelabu, dengan intensitas tebal dan tinggi 3000 m di atas puncak kawah. Tingkat aktivitas Gunung Agung masih berada pada Level IV (Awas).
Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.